Puisi Cinta Ala Matematika
saat aku bersuara dengan eksponen jiwamu,
sinus kosinus hatiku bergetar
Membelah rasa
Diagonal-diagonal ruang hatimu
bersentuhan dengan diagonal-diagonal bidang hatiku
Jika aku adalah akar-akar persamaan
x1 dan x2
maka engkaulah persamaan dengan akar-akar
2x1 dan 2x2
Aku ini binatang jalang
Dari himpunan yang kosong
Kaulah integrasi belahan jiwaku
Kaulah kodomain dari fungsi hatiku
Kemana harus kucari modulus vektor hatimu?
Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?
kulihat variabel dimatamu
Matamu bagaikan 2 elipsoid
hidungmu bagaikan asimptot-asimptot hiperbola
kulihat grafik cosinus dimulutmu
modus ponen.... podue tollens....
entah dengan modus apa kusingkap
logika hatimu.....
Beribu-ribu matriks ordo 2x2 kutempuh
Bagaimana kuungkap adjoinku padamu
kujalani tiap barisan geometri yang tak hingga jumlahnya
tiap barisan aritmatika yang tak terhitung...
sinus kosinus hatiku bergetar
Membelah rasa
Diagonal-diagonal ruang hatimu
bersentuhan dengan diagonal-diagonal bidang hatiku
Jika aku adalah akar-akar persamaan
x1 dan x2
maka engkaulah persamaan dengan akar-akar
2x1 dan 2x2
Aku ini binatang jalang
Dari himpunan yang kosong
Kaulah integrasi belahan jiwaku
Kaulah kodomain dari fungsi hatiku
Kemana harus kucari modulus vektor hatimu?
Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?
kulihat variabel dimatamu
Matamu bagaikan 2 elipsoid
hidungmu bagaikan asimptot-asimptot hiperbola
kulihat grafik cosinus dimulutmu
modus ponen.... podue tollens....
entah dengan modus apa kusingkap
logika hatimu.....
Beribu-ribu matriks ordo 2x2 kutempuh
Bagaimana kuungkap adjoinku padamu
kujalani tiap barisan geometri yang tak hingga jumlahnya
tiap barisan aritmatika yang tak terhitung...
Akhirnya kutemui determinan matriks hatimu
Tepat saat jarum panjang dan pendek
berimpit pada pukul 10.54 6/11
Tepat saat jarum panjang dan pendek
berimpit pada pukul 10.54 6/11
Termokimia
Kemarau...
Terasa membakar entalpi kepalaku
Menguras habis energi dalamku
Hingga tak mampu ku bertumpu
Apa yang salah dengan sistem bumi
ini
Hingga hujan tak kunjung ke bumi
Tuk sirami lingkungan yang panas dan
mati
Akibat banyaknya tuangan kalori
Oh... kapankah titik air kan bertamu
Satukan energi ikatan dalam diriku
Hadirkan gairah energetika jiwaku
Jauhkan eksoterm siksaan panas di kalbu
Tuhan .......
Berapa jauh ku tlah melangkah
Tuk temukan usaha yang berkah
Rindukan hujan kan merekah
Ku tahu meski jalanku berliku
Semua berujung pada keridloanMu
Layaknya Hukum Hess ke arah yang satu
Karna alam adalah fungsi keadaan diriMu
Scientific Rhythm in my Heart
seperti analgesik, kau buat
aku lupa rasanya sakit
maka kubutuh dirimu, sembuhkan lukaku
seperti nukleotida, yang saling berpasangan
kuingin kau tetap di sini, tak jauh dariku
hidup memang bukan sekedar rangkaian rumus
tapi bila sejuta feromon dijadikan satu
hanya kau dan aku yang ‘kan pahami sinyalnya
seperti lock and key dalam sistem enzim
biarlah rasa itu temukan wujudnya
seperti aliran gen yang perlahan namun pasti
menuju kondisi stabil tak tergoyahkan
begitu juga rasa yang kita punya
kian temukan muaranya
dalam tabung effendorf keabadian
biarkan waktu
yang ‘kan beri nama pada rasa itu
seperti saat reseptor temukan targetnya
dan biarlah kunikmati sejuta warnanya
seperti warna warni pigmen
yang kan mensintesa senyawa anorganik
menjadi substrat bermakna…di hatiku
maka kubutuh dirimu, sembuhkan lukaku
seperti nukleotida, yang saling berpasangan
kuingin kau tetap di sini, tak jauh dariku
hidup memang bukan sekedar rangkaian rumus
tapi bila sejuta feromon dijadikan satu
hanya kau dan aku yang ‘kan pahami sinyalnya
seperti lock and key dalam sistem enzim
biarlah rasa itu temukan wujudnya
seperti aliran gen yang perlahan namun pasti
menuju kondisi stabil tak tergoyahkan
begitu juga rasa yang kita punya
kian temukan muaranya
dalam tabung effendorf keabadian
biarkan waktu
yang ‘kan beri nama pada rasa itu
seperti saat reseptor temukan targetnya
dan biarlah kunikmati sejuta warnanya
seperti warna warni pigmen
yang kan mensintesa senyawa anorganik
menjadi substrat bermakna…di hatiku
PRINCE OF PALESTINA…
Oleh; silvha el
Az-zikry
Gema
itu membuat mataku terpejam melirih
Erangan,jeritan
menjadi melodi tanah darah
Malam,terhias
oleh wajah yang memerah
Aapi
bersatu dengan bulatan kerikil menggaduh tubuh
Ssepi..sepi
1 detik, pecah,runtuh,menjadi gaduh
Entah
dimana ku harus meneduh
Nuklir
pemburu tubuh, selalu gemuruh
Allah
hukbar…! Allah huakbar..! Teriak para mujahid dibumi merah
Naluri
berteriak berhentii..!! Cukup,!!, sudah…!
Di
sudut tersebar pasukan gagah yang berani menoreh
Unttuk
berjuang pertahankan bumi Allah
Nuklir
yang menghantam,,tajam..tak mudah untuk menyerah,
Gemetar
berlari menggayuh mencari teduh
Fikirkupun
melayang terbang,jenuh dengan mereka pembuat gaduh
Ibu..ibu..ibu!!!
Suara bersautan beradu merdu bersembunyi di balik tubuh
Kaki
tak cukup melangkah, jangkah sudah memerah
Rrisau
gelisah tangan menggayuh panah,
Ini
negri subur banyak beribu benih mujahid
,kami pemuda gagah yang takkan pernah
kalah..
Copyright "Mading Bapinda"